BATU KAPUR
gamping merupakan salah satu bahan galian industri. Ia merupakan batuan padat dengan komposisi
berupa kalsium karbonat. Warnanya putih, abu-abu, kuning tua, abu kebiruan, jingga, hitam, adapun
B.D-nya 2,6 – 2,8. bentuknya berupa pegunungan gamping/kapur yang berupa kalsit (Kristal kapur)
dan kapur yang sudah lapuk
Fungsi
Batu Kapur
• Batu gamping/batu kapur
ini istilah asingnya
Limestone. Batu gamping sangat banyak gu
nanya. Batu gamping digunakan untuk
bahan
bangunan seperti batu serbuk kapur, pengeras
jalan, bangunan dam dam.
Juga sebagai bahan
mentah utama pembuat portlind
cement. Batu
gamping/ Kapur juga dapat digunakan untuk pembuat
kalk
zandsteen serta semen alam. Batu gamping
juga
berperan didlam indutri keramik juga digunakan
industri, membuat gelas,
alat-alat dari gelas/ email.
Didalam teknologi kimia batu kapur digunakan untuk
membuat kalsium didalam pabrik gula, juga untuk
membuat gas CO2 CaC, CaO dan
CaCl2, sebagai
bahan pemberi warna dalam industri minyak dan lemak.
• Digunakan pula sebagai
bahan-bahan kedokteran seperti pasta. Dalam dunia
pertanian ,dipakai sebagai
pencegah penyakit tanaman. Juga untuk pembuatan
pupuk. Sedangkan peranan batu
gamping di dalam industri logam yaitu untuk flux
atau bahan merendahkan titik
lebur dan bahan-bahan tahan api. Batu gamping
juga digunakan untuk bahan
pembuatan kerajinan dalam seni budaya serta lith.
Cara memperoleh
deposit batu kapur
•
Untuk mengetahui jumlah cadangan atau endapan batu gamping, terlebih
dahulu perlu diadakan penyelidikan dengan geologi di daerah kapur.
Pengeboran inti dan sumur eksplorasi. Apabila contoh telah diperoleh, harus
diselidiki dulu di laboratorium. Baik penyelidikan secara microspii maupun
secara kimia untuk menentukan kadar CaO.
•
Barulah diadakan pengeboran atau penambangan bila jumlahnya banyak
dan menguntungkan. Pemnambangan endapan batu gamping dapat
dikerjakan dengan cara quarry. Pada umumnya batu gamping mempunyai
lapisan luar yang tipis. Yang terdiri dari tanah liat ( clay, pasir dan gravel).
Untuk itu lpisan tersebut perlu dikupas. Jika lapisan tersebut keras, maka
dilakukan peneboran dan peledakan.
•
Setelah pengupasan dilaksanakan, maka batu gamping diambil dengan
pengeboran dan peledakan. Bongkah-bongkah yang pecah kemudian
diangkut ke pengolahan.
Tempat Penambangan Batu
Kapur
Di Indonesia endapan batu gamping terdapat
di: Aceh, Sumtera utara
(panen/medan dan tarutung), Sumatera barat (karang
putih), Jawa barat
(Klapa Nunggal), daerah-daerah Jabar, Kuripan/ Bogor,
Cipanas/Kromong
/Cirebon, Jawa tengah (daerah-daerah Jateng), Jawa timur
(daerah-daerah
Jatim dan Madura, Bluto/Madura), Kalimantan Barat, Sulawesi
Selatan
(Tonasa/ Makasar).
Cara Pengolahan Batu Kapur
Agar
batu kapur dapat digunakan dengan mutu yang baik, maka batu
gamping yang baru
ditambang perlu diolah lebih lanjut. Pengolahannya
tergantung kepada
pengunaan-penggunaannya. Tetapi kebanyakan
langsung digunakan sebagai bahan
mentah, hanya mengalami proses
mekanis misal dalam pembuatan semen. Didalam
pembuatan CaO
(Ca(OH)2 ) kapur putih untuk dinding-dinging. CaC, CaCl2 dan CO2.
batu kapur dibakar terlebih dahulu pada suhu 900-1000 C didalam
suatu dapur yang tegak lurus. Pada
suhu 900o C ( tekanan udara 1atm)
batu kapur itu akan berdissosiasi menjadi
CaO dan CO2 - CO2.
ditangkap.
Dibersihkan dan dimasukkan dalam tengki. CaO dibasahi
dengan air menjadi
Ca(OH)2, yang digunakan sebagai kapur dinding
Ca(OH)2, berubah lagi menjadi
CaCO3 karena bereaksi dengan CO2
diudara.
Proses Produksi
Pembakaran pada kiln berbentuk U: Batu kapur yang sudah
dibersihkan dimuatkan ke dua buah shaft pada kiln tegak lurus oleh
conveyor listrik dan buckets. Kedua buah shaft ini bekerja secara
bergantian. Mula-mula, batu kapur dibakar pada shaft pertama pada
suhu diatas > 1000°C menggunakan 8 buah burner berbahan bakar
minyak yang dipasang tegak lurus diantara dua buah shaft. Proses
pembakaran berlangsung 10-13 menit tergantung pada laju
pengumpanan batu kapur. Gas buang dari proses pembakaran tersebut
bergerak turun ketika shaft pertama turun kemudian naik ke shaft kedua
untuk pemanasan awal batu kapur yang menumpuk pada bagian atas
shaft kedua. Begitu proses pembakaran pada shaft pertama selesai,
kapur dikeluarkan dari bagian bawah kiln, pada saat bersamaan batu
kapur yang baru dimuatkan ke bagian atas shaft pertama. Kemudian
batu kapur yang sudah diberi pemanasan awal tersebut dibakar pada
shaft kedua.
•Proses Pemadaman:
Batu gamping yang sudah dibakar di tebar dilantai kemudian di siram air
sedikit dem sediit hingga semua gamping menjadi tepung
•SiloPenyimpan:
Bubuk kapur dan bongkahan kapur disimpan dalam silo terpisah untuk
dijual ke para pelanggan.
Pengawasan Kualitas:
• Bongkahan kapur dari kiln dilewatkan ke conveyor untuk
dilakukan proses pengawasan kualitas secara manual. Produk
yang ditolak dipisahkan dan ditumpukkan untuk dijual. Sisanya
dibawa ke proses penggilingan atau ke silo penyimpan, tergantung
pada jenis produk yang dikehendaki pelangganPengelompokan dan
Penyimpanan: Dengan semakin langkanya kapur, maka diperlukan
pengelompokan batu kapur untuk memilih hanya bahan yang berkualitas
baik. Batu kapur terpilih ditimbun sampai bahan ini diumpankan ke proses
produksi untuk menghasilkan kapur.
•Pemilahan ukuran, penolakan dan pembersihan: Batu kapur dibawa dari
tempat penimbunannya ke pengayak getar/vibrating screen melalui
conveyor yang digerakkan oleh motor listrik. Batu kapur yang berukuran
kurang dari 2 inci akan jatuh melewati ayakan menuju bypass conveyor
dan dibawa ke tempan penimbunan terpisah. Dengan begitu maka hanya
batu kapur yang berukuran 2-4 inci yang akan menuju kiln. Pada bagian
atas ayakan dipasang water jet nozzles untuk membersihkan batu kapur
selama tahap pemilahan ukuran ini.
PEMAKAIAN KAPUR UNTUK BANGUNAN
1.Sebagai bahan perekat, kapur merupakan semen non
hidrolik.
2.Sebagai bahan memberiwarna pada dinding rumah
sederhana ( warna putih )
tolong buat isnn atau isbn nya . biar bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya
BalasHapusnice article, keep going! please visits ours https://jasaarsitekmalang.net/
BalasHapus